Kevan lebih terkejut saat menemukan Dion yang tangan memeluk kedua lututnya di dalam kamarnya, Kevan bisa melihat sangat jelas kalau pundak Dion bergetar hebat, dan tangan kanannya mengeluarkan banyak darah. Kevan menyamakan tingginya dengan Dion. Ia menepuk pelan pundak lelaki itu dan sesekali ia mengelus punggungnya untuk memberikan ketenangan.
Dion terdiam, bahkan saat Kevan menarik tangan Dion untuk keluar dari kamarnya. Raut wajahnya tak berubah ketika Kevan mengobati lukanya. Ia tidak meringis kesakitan, ia tidak mengomel, ia tidak banyak bicara. Dan ia tetap diam tanpa memperlihatkan ekspresi. Yang Kevan lihat hanyalah tatapan kosong dan wajah datar. Tatapan kosong yang menyimpan banyak kerinduan.