"Apartemen kamu di mana?"
Pertanyaan Alena membuat Jev langsung tersadar dari lamunannya, ia langsung mengalihkan pandangannya sebelum Alena menoleh.
"Aku lupa nama tempatnya, tapi apartemennya nggak jauh sama punya mu."
Alena hanya mengangguk paham. "Mau mampir ke cafe?" tanya Alena menawari Jev.
"Dengan membawa dua koper?"
"Tak apa, koper mu bisa di simpan di dekat loker pegawai sebentar."
"Hah? Emang bisa?"
"Bisa, selama aku menjadi pegawai di sana."
"Oh, ya udah. Ayo! Eh, tunggu dulu. Kamu pegawai di cafe itu?"
Alena mengangguk. "Iya, aku kerja di sana. Shift siang."
"Sejak kapan? Kok enggak kasih tau aku?"
"Sejak awal tahun, dan kamu tidak menanyakan hal itu."
***
"Jadi lo tadi liat orang yang mirip Alena?" tanya Dion yang terkejut mendengar cerita dari Kevan. Lelaki yang baru saja bercerita itu langsung mengangguk mantap sambil mengusap wajahnya.
"Bener, kan, dugaan gue! Alena itu masih hidup, Van!" seru Dion meyakinkan Kevan. Kevan menggeleng pelan.