"Jadi … lo kenapa?"
"Gue bingung, Zee."
Zee hanya terdiam dengan melihat saudaranya itu yang menghela napas panjang sambil meletakkan kembali sendok yang ia pegang.
"Gue bingung … jujur aja, setiap hati gue yakin buat sama dia pasti ada aja yang ngebuat gue mikir ulang."
"Maksud lo … hubungan lo sama dia?"
Nisa hanya mengangguk pelan, ia sedikit menundukkan kepalanya. Zee tahu Nisa mempunyai trauma ketika mendapatkan lelaki dengan profesi dokter, tapi Zee yakin kalau Noah itu cowok setia.
"Gue yakin banget kalau Noah udah enggak suka sama gue, biasanya kalau ada masalah gini …." Nisa menghentikan ucapannya ketika bulir bening turun dari mata, tangannya mengusap air matanya. Terdengar suara isakan pelan, Zee langsung merangkul saudaranya itu dengan mengelus punggungnya dengan halus.
"Udah, Nis. Gue yakin dia itu cowok baik-baik, Nis. Dia enggak mungkin macem-macem sama cewek lain," ujar Zee menguatkan hatinya.