Anora terbangun ketika ia sadar bahwa ia tidak sendirian di atas kasurnya. ia merasakan hangat dari pelukan lelaki yang selama ini telah memiliki hatinya.
emh....
Sean grasak, ia menggeliat sambil melingkarkan lengan kekarnya di perut Anora, lalu menarik Anora untuk lebih dekat pada dirinya.
Anora memandang dekat wajah lelaki itu. aroma mint tercium dari nafasnya yang terus-menerus menyapu kulit wajah Anora.
" sudah puas memandangi wajahku? "ucap Sean yang sengaja memejamkan matanya karena merasa diperhatikan oleh Anora.
"aku tidak memandang wajahmu," ucap Anora malu. "kau tidak perlu malu lagi untuk mengakui hal itu Anora, lagi pula aku sengaja memejamkan mataku untuk melihat Bagaimana reaksi tubuhmu ketika aku memelukmu saat tidur seperti ini,"
"lepaskan aku!" ucap Anora yang mencoba untuk melepas pelukan Sean.
Sean tidak membiarkan hal itu, ia semakin erat memeluk tubuh kekasihnya.
" Jika kau terus mencoba untuk melawan ku, aku tidak akan membiarkanmu lepas,"