aku masih duduk di kamarku, memikirkan setiap kata yang diucapkan tasya padaku.
ada benarnya apa yang dikatakan oleh Tasya, tetapi kenapa aku masih merasa kalau perusahaan itu memberikan efek yang berbeda padaku.
menit selanjutnya, mataku terbelalak ketika mengingat bahwa esok adalah kedatangan pemimpin perusahaan itu. perusahaan ku belum menyiapkan apapun untuk menyambutnya.
tut... tut...
ponselku belum juga terhubung dengan ponsel Tasya.
" iya bu... halo.. " sapa Tasya.
"Sya... mau ke kantor gak? kita belum punya persiapan apapun untuk menyambut pemilik perusahaan PT. Gold Adiprakasa, "
" Memangnya Ibu mau buat apa, atau kita di kantor pun tidak ada anggota yang lain kan kita berdua tidak akan sanggup untuk mendekor atau membuat persiapan apapun."
" paling tidak kita bisa minta tolong kepada security bukan?"
" bisa saja si buk, tetapi dengan begitu kita akan membuat mereka repot. dan mereka tidak akan bisa bekerja sesuai dengan fungsi mereka. "