Aku tak lagi takut untuk memandang pisau tajam yang setiap paginya kugunakan untuk mengiris bahkan untuk memotong memotong bagian-bagian dari sayur yang akan aku masak. Aku senantiasa memandang perak tajam itu, membayangkannya dipenuhi oleh darah orang-orang yang selama ini mengganggu kehidupan ku.
Aku tak lagi merasakan sakit tatkala aku menggoreskan benda tajam itu ke kulitku, tak ada lagi perih yang kurasakan saat darah dari kulitku mengalir dan membasahi bagian kulit yang lainnya. rasanya ada kepuasan di dalam diriku ketika melihat darah itu mengalir. aku tahu hal ini tidak wajar karena, hanya saja Aku merasa bahagia dengan diriku yang sekarang. aku merasa seluruh beban ku berkurang, di mana aku menyusun taktik untuk bisa membalaskan segala Sakit hatiku. tak lagi kurasakan rasa tidak enak hati bahkan rasa bersalah saat mewakili orang lain. Aku tidak merasa bersalah saat aku membuat orang lain ketakutan oleh kata-kataku.