Aku masih belum menyadarinya, tubuh yang kini ada di pangkuanku telah mengaku. darah yang keluar dari dadanya tak bisa di hentikan. aku seperti sedang bermimpi tatkala aku melihat lelaki yang di hadapanku kini tengah menutup matanya dan tak mungkin untuk membukanya kembali.
"Kak... Sean bangun...!!!! "
Aku bisa mendengar tangisan disekitarku, suara panik dan juga gaduh yang dikarenakan penusukan itu. Aku tidak bisa mengontrol apa yang ingin aku lakukan, aku hanya diam walau air mataku terus-menerus tumpah. aku seperti kehilangan jadi diriku. aku seperti kehilangan rumah tempat aku pulang. dan kini aku hanya memeluk sambil diam dalam tangisan ku.
"Kak Anora, Kak! sadar! cobalah untuk membangunkan Kak Sean, Iya pasti mendengarkan kakak! "ucap Tasya sambil menangis.
dan aku masih saja terdiam.
Gaun yang cantik tidak lagi berwarna biru, kau itu kini telah menjelma menjadi gaun yang berwarna merah oleh Darah segar nya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini.