Pintu tertutup rapat, tapi tidak terkunci. Jendela yang tadi terbuka pun kini sudah tertutup lagi. Hanya ada keheningan di dalam ruangan yang semula ramai.
Kehangatan mereka masih tersisa, berkat begitu lamanya mereka berdiam di tempat tersebut. Entah untuk duduk diam lama di sofa, atau kursi-kursi kecil yang ada di samping ranjangnya.
Beberapa kursi itu masih berjajar rapih di samping ranjang Tony, menyisakan ayah dan ibunya yang masih duduk menempati dua kursi itu.
Tadi ayah ikut berjalan di belakang rombongan, berniat untuk menghantar kepulangan mereka sampai ke tempat parkir.
Tapi nyatanya, ayah Leon menahan ayah agar tidak mengikuti mereka dan hanya berdiam di dalam ruangan saja.
Beliau tak ingin ayah terlalu banyak bergerak dan nanti membuatnya kelelahan. Hingga akhirnya ayah menurutinya dan hanya mengantar kepergian mereka sampai di lorong, tepat depan kamar.