Selama dalam perjalanan pulang, Tia selalu tersenyum. Untungnya ia menggunakan masker hingga senyum itu tak terlihat. Tapi jika orang begitu memperhatikannya, mungkin orang akan segera tau setelah melihat matanya yang menjadi sipit.
Benar dugaan dari Deva tadi, jalan raya yang begitu ramai membuatnya lumayan lama berhenti di pinggir jalan.
Tak ada orang yang menyeberang bersamanya, hanya ia sendiri lah yang ada di pinggir jalan saat itu. Dan hal itu membuat Tia harus menunggu lebih lama karena tak ada kendaraan yang mau mengurangi kecepatannya.
Barulah setelah ada kesempatan karena jalan yang lengang Tia segera mengayuh sepedanya dengan cepat.
Mempersingkat waktu untuk menyebrang agar tak terlalu dekat dengab kendaraan yang sudah siap datang dengan kecepatan tinggi.
Seperti biasa, setiap kali melewati jalan yang begitu dekat dengan setiap kejadian waktu itu, Tia selalu mengurangi kecepatan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.