Suasana hatinya yang begitu baik membuat Tia bersenandung sambil berjalan mengembalikan sapu yang tadi sudah ia gunakan untuk membersihkan jalanan di depan rumah.
Sebelum masuk, ia bisa mendengar suara Nora yang meneriakkan kata dingin, bahkan Tia pun belum menginjakkan kaki memasuki rumah dari pintu depan.
Tubuhnya yang masih berdiri tepat di tengah pintu membuat Nora bisa merasa leluasa berjalan santai untuk kembali masuk ke dalam kamar.
Terlalu beresiko baginya jika ia pergi ke kamar dengan berlari meskipun itu untuk mengurangi rasa dingin yang ia rasakan.
"Astaga!"
Tia bisa melihat kalau bibir Nora membiru meski hanya sekilas melihatnya saat ia berjalan dengan begitu cepat tadi.
Tak begitu memperdulikan lagi Nora yang kini sudah mengunci diri di kamar, Tia pun berjalan langsung menuju ke dapur.
Perutnya sudah merasa lapar meski pagi belum begitu bersinar, itu karena ia bangun terlalu pagi dan begitu bersemangat melakukan banyak pekerjaan.