Suara petir yang begitu besar sampai membuat semua barang yang ada di dalam rumah bergetar.
Kilat yang begitu tiba-tiba muncul membuat pandangan di depan mereka jadi terbatas, ketiganya berhenti di tempat tanpa bergerak sedikitpun.
Kaca jendela yang bergetar membuat Tia yang berdiri paling dekat dengan pintu depan segera menutup pintu yang tadi rencananya akan dibuka.
Nora yang sudah mencapai kamar langsung menutup jendela yang tadi juga sudah dibuka, jantungnya masih berdegup begitu cepat.
Tapi keduanya tak hanya berhenti di tempat, mereka pun berkeliling rumah untuk mengecek kondisi sekitar rumah.
Bapak tak ada di sekitar mereka karena sudah berkeliling lebih dulu, beliau sudah memasukkan jemuran miliknya yang tadi ia jemur sebelum berangkat.
Hanya berupa sepasang pakaian yang kemarin baru saja ia kenakan.
Terkadang bapak mencuci bajunya sendiri jika beliau merasa kalau pakaian yang ia kenakan terlalu kotor.
"Tutup saja semua pintu dan jendela!"