Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang ketika Mawar terbangun, karena tak ada jam dinding di kamar akhirnya ia mengetahuinya dari ponsel yang ada di sampingnya.
Bahkan sampai ia terbangun, musik yang semula memang sengaja ia putar sebelum ia tertidur masih juga terputar sampai ia terbangun.
Sayangnya, itu menghabiskan daya baterainya yang sejak tadi berusaha keras menyala, memutarkan musik tanpa henti.
Mawar duduk dan melihat ke arah barang yang ia bawa, menyadari kalau satu-satunya barang berharga yang tak ia bawa dan miliki adalah makanan membuat Mawar bangun.
Berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah sekadarnya, kemudian mengambil dompet untuk membeli beberapa makanan instan di mini market yang tadi ia lihat saat ia datang.
Masih mengenakan jaket yang tadi ia gunakan ketika datang, begitu juga dengan kacamata besar yang membuatnya terlihat berbeda.