Televisi yang sedang menyala menayangkan iklan yang tiada henti. Kemudian sebuah drama percintaan India muncul di televisi, menggantikan banyaknya iklan yang lewat sejak tadi.
Sayangnya, seseorang yang seharusnya menonton acara itu sudah terlelap sejak tadi. Karena terlalu lama menonton iklan yang tak ada habisnya.
Jendela yang terbuka membuat angin sepoi masuk dengan mudah, itu jugalah yang membuat Bu Lian mudah sekali untuk tertidur.
Suara televisi yang sedikit kencang tak membuatnya terganggu, justru membuatnya semakin lelap dalam mimpinya.
Waktu sudah semakin sore dan Pak Galih sudah masuk melewati gerbang rumahnya. Mencuci dulu kedua kakinya agar bersih saat memasuki rumah.
Kaki, tangan dan hampir seluruh badannya bernoda lumpur setelah ikut membantu panen di sawah milik tetangganya.
Menapakkan kakinya yang basah pada keset yang ada di teras sebelum masuk ke dalam rumah, mencoba untuk menjajakkan kaki ke lantai di sampingnya.