Tawaran dari Pak Benu tentu membuat kedua orang tua Deva saling bersitatap. Sedangkan Deva yang saat itu juga ada di sana tanpa sadar membuka mulutnya lebar.
Ia tak menyangka mendapat tawaran seperti itu dari Pak Benu yang selama ini sudah membantunya.
"Tidak perlu, pak. Nanti kami akan mencari sendiri kos-kosan untuk Deva"
Pak Galih langsung memutuskan untuk menjawab dengan sesuatu yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, meskipun itu tanpa berunding dengan Deva.
Tak terdengar jawaban balasan atau ucapan lainnya dari seberang panggilan telefon. Tapi mereka masih bisa mendengar suara samar antara tiga orang.
Deva mengenal suara satunya yang sedang berbicara dengan Pak Benu, beliau adalah istrinya. Tapi Deva sama sekali tak tau siapa yang satunya.
Entah mungkin tetangganya atau mungkin keluarganya yang lain yang kebetulan sedang berkunjung ke kediaman beliau.