Rasa antusias yang terdengar dari suara Melati membuat ibu juga ikut bersemangat. Melihat Melati sambil bertopang dagu, mata ibu berkilat dan senyum yang juga terlihat lebar.
"Baiklah, untuk yang pertama, kita harus membuat kulitnya terlebih dahulu. Bahan yang diperlukan adalah tepung, telur dan juga air"
Melati berusaha untuk menulis resep itu dengan rapi dan menarik. Tulisannya yang sebenarnya sudah rapi dan bagus dibuatnya dengan lebih baik lagi dan berhati-hati.
Bisa dibilang itu sebagai bentuk penghargaan untuk dirinya sendiri juga. Karena ia berlatih untuk memasak bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk sekeluarga.
"Sudah, sampai disini dulu"
Dihentikan di tengah jalan saat sedang menjelaskan resep masakan, tentu membuat Bu Lian merasa tak senang.
Tapi karena itu adalah anaknya sendiri, ia harus sabar dan menanyakan dulu apa penyebabnya.
"Baru sedikit lho ini, perjalanan masih panjang"