Sinar matahari masuk melalui celah jendela kamarnya, Melati membuka matanya yang masih terasa lengket.
Tapi begitu menyadari betapa terangnya kamarnya hanya karena sinar matahari, ia bangun dengan tergesa seakan baru saja dicubit.
Ia terlambat bangun untuk sholat subuh.
Dengan kepala yang tentu saja masih terasa pusing dan pandangan mata yang buram ia buru-buru turun dari kasur dan berjalan ke arah pintu.
Dan disana, kakaknya, Deva sedang duduk di atas sofa sambil membaca buku tulis yang terasa sangat aneh.
Pasalnya, kakaknya adalah tipe orang yang sangat malas untuk belajar, termasuk membaca. Dan kali ini di depannya ia justru terlihat begitu serius sampai tak menyadari adiknya yang keluar kamar dengan rambut kusut.
"Kak, lagi baca apa sih?"
Barulah setelah itu Deva memalingkan pandangannya ke arah adiknya di sebelah kirinya, masih berdiri di depan pintu dengan baju daster selutut yang juga sama kusutnya dengan rambutnya.