Langit sudah hampir sepenuhnya berubah menjadi hitam dan lampu di dalam kamar yang semula mati kini juga mulai dinyalakan semuanya.
Perlu penerangan untuk kamar yang cukup luas itu, apalagi dengan bagian jendela yang luas dan sedang terbuka itu.
Memperlihatkan langit yang bersih tanpa awan yang menutupi seperti biasanya, tak ada tanda-tanda akan hujan.
Seseorang yang menyalakan lampu di dalam ruangan adalah ayah Leon, karena beliau yang berdiri paling dekat dengan sakelar yang ada di dekat pintu masuk.
Selama berada di dekat sakelar itu, beliau juga melihat ke arah Tony dan kemudian berjalan ke arahnya yang masih berada di ranjang.
Ia juga melihat tangan kiri Tony yang saat ini sedang digenggam oleh Pak Irwan, keduanya pun bertatapan saat saling berbincang.
"Untuk sementara kamu harus menahan diri dulu, ya. Makanan yang bisa dimakan masihlah makanan yang lembut dan juga sehat," itulah yang diucapkan oleh ayah Leon setelah ia berada dekat dengan Tony.
