Tia menatap heran antara Nora dan juga penjual itu, ia bahkan belum menyentuh sama sekali makanan di depannya.
Tak ingin tertangkap mata Tia, Nora mengalihkan pandangannya pada makanan dan berusaha untuk menikmatinya sebisa mungkin.
Meskipun sudut matanya masih dapat melihat dengan jelas Tia yang melihatnya dengan curiga.
Karena makanan itu masih panas, jadi Nora masih baru menyeruput kuah itu sedikit demi sedikit.
Penjual yang tadi sempat mengajak Nora bicara itu sudah tak lagi melihat ke arahnya karena sibuk membuat seblak untuk pembeli yang lain.
Jadi saat ini Tia hanya bisa bertanya pada Nora saja, "Kakak baru saja dari sini dan kepedasan?"
"Uhukk!!"
Nora terlalu cepat menyeruput kuah seblak dan membuatnya terlalu cepat sampai ke kerongkongannya.
Rasa panas dan pedas membuatnya seakan terbakar dari dalam, pernafasannya pun jadi terganggu hingga hal itu membuatnya terbatuk.