"Sekarang?!"
Suara yang lumayan nyaring itu membuat Nora tanpa sadar memukul tangannya yang berada di pagar, meskipun itu begitu pelan.
"Shhh! Kenapa harus teriak?,"
Tia melipat bibirnya ke dalam dan juga menutupi mulutnya dengan kedua tangan. Sapu yang tadi di bawa jadi jatuh ke aspal.
Matanya melebar karena ikut terkejut dengan suaranya sendiri. Selama beberapa detik keduanya hanya saling tatap dan diam. Baru setelahnya keduanya tertawa, tentu saja dengan suara yang sudah dikecilkan.
Tia menunduk untuk mengambil sapu yang tadi jatuh, ia kembali menatap Nora yang masih menunggu di teras rumah.
"Kak, sekarang?," tanya Tia.
"Kamu selesaikan saja dulu pekerjaanmu, jangan sampai nanti debu dan daunnya terbang kemana-mana dan bikin kotor jalan"
"Siap!"
Yang sebenarnya dipikirkan oleh Tia adalah bagaimana bisa ia nanti pergi keluar dalam keadaan belum mandi.
Karena tadi Nora bangun lebih dulu darinya, ia jadi tak tau apakah Nora sudah mandi atau belum.
