Suhu udara yang terasa dingin memantul dari dinding dan juga lantai di sekitar mereka. Angin sepoi melewati tubuh dan membuat rasa dingin semakin menjadi.
Langkah keduanya terhenti tepat beberapa meter dari tempat Pak Irwan duduk untuk beristirahat.
Beliau duduk dengan tenang, tanpa merasa terganggu ataupun kedinginan. Hanya saja kedua tangannya ia sedekapkan hingga membuatnya sedikit merasa hangat.
Matanya yang tertutup dan naffasnya yang teratur membuat ayah Bella yakin kalau Pak Irwan saat ini sedang tertidur lelap.
Dan sangat salah jika ia membangunkannya saat ia baru saja tertidur, dengan harinya yang melelahkan setelah pulang kerja ditambah lagi masalah anaknya ini.
Tak ada yang meminta sebuah musibah, begitu juga dengan keluarga Pak Irwan.
Tak ingin membangunkan Pak Irwan yang sedang tertidur lelap di depan ruangan, tepatnya di atas kursi, kedua orang tua Bella melewatinya dan langsung masuk ke dalam ruangan yang pintunya ditutup.