Langit sudah berganti warna menjadi hitam, hujan di luar rumah membuat jendela sedikit berembun. Rintiknya membasahi jendela dan juga jatuh di atap, membuat suara yang merdu.
Siapapun yang merasa mengantuk saat itu pasti akan langsung tertidur dengan pulas.
Tapi berbeda dengan kedua orang yang saat ini justru dipenuhi dengan kekhawatiran. Keduanya sibuk memijat seluruh tubuh Tony, seperti tangan dan kakinya.
Ruangan yang berwarna putih dan bau obat-obatan, terasa begitu familiar karena belum lama ini sering ke rumah sakit untuk menjenguk Lucy.
Helaan nafas terdengar berulang kali dari Pak Irwan yang mengelus rambut Tony, ia juga meraba pelan perban yang ada di kening anaknya itu.
"Bagaimana bisa begini?"
"Seharusnya aku mengawasinya, seharusnya aku berjalan lebih cepat untuk memegang tangannya dan membantunya naik ke kamar"
Suaranya semakin mengecil seiring berakhirnya kalimatnya, kemudian hanya isakan yang terdengar selanjutnya.