"Hm ... iya juga sih. Ya sudah deh tidak apa. Kali ini Syafa tidak akan marah," ujar Syafa.
"Aduduh ... anak Mamah sekarang sudah sangat dewasa ya. Dia begitu bijak dalam mengatasi segala hal. Padahal kan dulu sekalinya ngambek ya tetap ngambek. Ga mungkin bisa dibujuk dengan mudah. Eh sekarang malah baik dengan sendirinya," tutur Isabel.
"Haduh ... Mamah, ya jelas saja dong kalau Syafa bersikap dewasa dan berubah. Syafa harus membuang jauh-jauh sifat yang seperti itu. Lagian kan ya, bentar lagi juga Syafa akan menjadi seorang ibu. Jadi Syafa harus menjadi contoh yang baik untuk anak Syafa nantinya. Kalau Syafa sendiri aja masih bersikap seperti itu, lalu bagaimana dengan anak Syafa nantinya, Mah?" cicit Syafa.
"Tuh kan, kamu sudah semakin dewasa aja deh, Sayang. Mamah jadi makin sayang sama kamu," aku Isabel.
"Jadi sebelumnya Mamah ga sayang sama Syafa ya?" rajuk Syafa.
"Eh, ya nggak gitu juga dong, Sayang. Sebelumnya Mamah juga sangat menyayangimu kok," terang Isabel.
