"Mah, lihatlah, Bang Ali kok malah gitu sih," adu Kabeer kembali.
"Hm ... Mamah juga ga tahu deh," ujar Isabel yang membuat Azam dan juga Ali kembali tertawa terbahak-bahak sementara Kabeer hanya bisa mengerucutkan bibirnya saja.
"Ga tahu deh. Mendingan aku makan saja," putus Kabeer.
"Iya, makanlah yang banyak ya, Kabeer. Takutnya nanti ada wanita lagi yang datang ke mari dan menjambakmu lagi," tutur Ali.
"Hm ... sesuka hatimu sajalah, Bang. Ejek terus aja akunya," ucap Kabeer.
"Ya, itu paati dong. Kapan lagi coba bisa gituin kamu. Haha," tawa Ali.
"Ya, ya, ya ... ya baiklah Abangku Ali tersayang. Yang penting Abang bahagia. Aku mah gapapa menderita juga," cicit Kabeer.
"Yeh ... kamu kan emang udah menderita, Kabeer. Tapi itu bukan karenaku. Itu karena ulahmu sendiri yang sok-sokan jadi playboy. Haha ... menderita deh jadinya dijambak sama cewek. Haha ... sabar ya," ujar Ali.