Isabel terus saja resah saat menunggu Kabeer di ruang tamu. Sedari tadi Isabel tidak bisa duduk dengan tenang sampai akhirnya Isabel pun hanya bisa mondar mandir dengan begitu cemasnya.
Ali dan juga Azam hanya bisa melihat saja Isabel yang seperti itu tanpa berani berucap apapun juga.
"Mah, sudahlah, tak perlu terlalu dipikirkan. Lagian juga kan Kabeer hanya sedang menghadapi seorang wanita saja. Dia bukan sedang pergi berperang, Mah," cicit Azam yang membuat Ali harus menahan tawanya.
"Ish ... ga tahu lah, Pah. Papah ga akan ngerti kecemasan seorang ibu seperti apa. Mamah itu takut, Pah. Sangat takut. Tadi kan Papah lihat sendiri betapa nekatnya perempuan itu," kesal Isabel.
"Hm ... iya sih, Mah. Tapi ya ga mungkin juga lah kalau Kabeer sampai diapa-apain sama dia. Kabeer juga pasti bisa melawan kok," enteng Azam.