"Loh, kok ga mau sih? Kenapa ga mau?" tanya Ali.
"Aku ga mau digombalin, Mas. Aku maunya kamu tulus dari hati," aku Alisa.
"Ahaha ... ya kamu tenang saja, Alisa, rasa cintaku ini pasti akan tulus dari hatiku kok. Termasuk gombalannya juga. Meskipun itu hanya sebatas gombalan, tapi aku akan ngelakuinnya dengan sepenuh hati. Kamu tenang saja," cicit Ali.
"Heum ... nanti kalau Mas Ali pandai ngegombal, bisa-bisa semua perempuan yang Mas Ali temui, akan Mas Ali gombalin juga. Iya kan, Mas? Ikh ... ngaku kamu, Mas? Awas aja kalau beneran kayak gitu," kesal Alisa.
"Eh, ya nggak dong. Aku ga kayak gitu tahu. Mana ada aku jadi tukang gombal. Aku gombalnya sama kamu aja," ucap Ali.
"Heleh ... jelas-jelas Mas Ali sudah jadi tukang gombal kok," celetuk Alisa.
"Hah? Kapan?" bingung Ali.
"Kapan, kapan ... ck, ga usah lah kamu pura-pura lupa, Mas Ali," cicit Alisa.