Lalu Ali pun langsung saja memeluk Isabel. Ali mulai meneteskan air matanya.
"Sayang, kenapa kamu menangis, Nak?" heran Isabel.
"Mamah, pasti luka itu sakit, kan?" tebak Ali. Ali memang memiliki sifat yang terlalu perasa. Dia juga gampang sedih kalau menyangkut masalah ibunya. Ali merupakan anak yang paling banyak terdiam di antara kedua adiknya yang lain.
"Sayang, Mamah beneran gapapa kok. Kamu jangan bersedih kayak gitu ya, Sayang. Mamah baik-baik saja. Iya sih sakit, tapi rasa sakitnya hanya sedikit aja kok, Sayang. Ga berlebihan. Udah ya, kamu jangan nangis lagi," pinta Isabel.
"Walau hanya sedikit, tapi tetap saja terasa sakit kan, Mah? Ali paling tidak bisa melihat Mamah kesakitan," aku Ali.
"Hanya sedikit, Sayang. Bahkan sekarang udah ga kerasa kok. Rasa sakit Mamah akan semakin terasa jika melihat Ali menangis seperti ini. Mamah paling ga bisa lihat anak Mamah menangis. Hati Mamah rasanya begitu sakit, Sayang," ungkap Isabel.