Daniel terus menatap Isabel dengan tatapan yang tak biasa. Lalu tanpa sepengetahuan dari Isabel Daniel menyunggingkan senyuman.
"Kak Isabel, maafkan aku," ucap Daniel.
"Iya, tidak apa kok. Oh ya, Anin di mana, ya?" tanya Isabel.
"Mmm ... tadi Anin katanya ingin menemui Siska," jawab Daniel.
"Oh ... bagitu," ujar Isabel.
'Ya ampun, ada apa denganku? Aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari dalam hatiku saat aku melihat kakak iparku. Kak Isabel sangat cantik. Terlihat berbeda dari yang lain. Rambutnya yang disanggul membuat dirinya semakin anggun. Gaun yang ia kenakan juga begitu pas saat menempel di badannya. Apa mungkin aku telah mencintai kakak iparku sendiri? Akh ... mikir apa aku ini? Ya ga mungkinlah aku cinta sama wanita lain. Apalagi wanita itu adalah istri dari kakak iparku. Aku ga mungkin mencintainya'. Batin Daniel.
"Daniel, kalau begitu aku akan menemui Siska dulu, ya," ucap Isabel.
"Oh ... iya, Kak Isabel. Silahkan," jawab Daniel.