"Mas, tahan emosimu! Jangan marah seperti itu," ucap Isabel. Saat Isabel mencoba menenangkan Azam, Siska yang saat itu sudah ketakutan langsung saja menangis dengan tiada hentinya.
"Bagaimana mungkin Mas Azam tidak marah, Sayang? Dia sudah benar-benar membuat Mas Azam kecewa. Mas Azam sudah begitu tulus ingin menolangnya. Tapi ternyata itu semua adalah bagian dari rencana jahatnya. Kamu tahu Siska, saat itu aku dan juga Isabel dipermalukan di depan umum karenamu. Kami dituduh dan dihakimi begitu saja," kesal Azam.
"Aku ... aku memang salah. Tolong maafkan aku," sesal Siska.
"Sudahlah, Mas. Diam dulu. Dengarkan dulu penjelasan dari Siska," ucap Isabel. Azam pun mau tak mau harus berusaha menahan emosinya.
"Jadi kenapa kamu ingin menghancurkan kita, Siska?" tanya Azam.
"Itu karena aku memiliki dendam kepada keluarga ini," ungkap Siska.
"Dendam? Dendam apa?" bingung Azam.
"Iya, Siska. Dendam apa yang kamu miliki pada keluarga kita?" tanya Isabel.