Kesya hanya tersenyum saja saat Bram mengatakan kata terimakasih padanya. Setelah berpamitan, Siska pun langsung pergi meninggalkan Siska dan Bram berdua saja.
Setelah kepergian Kesya, Bram pun langsung mengajak Siska untuk duduk di bangku taman. Siska dengan mudahnya menurut kepada Bram.
"Siska, apa sekarang kamu sudah dapat mempercayai diriku?" tanya Bram. Namun Siska hanya diam saja. "Jawablah, Siska! Apa kamu percaya padaku?" tanya Bram sekali lagi.
"Ya," jawab Siska singkat. Meski itu hanya sebuah jawaban yang begitu singkat, tapi Bram begitu senang saat mendengarnya. Bram senang karena akhirnya Siska dapat mempercayai dirinya juga. "Tapi sampai saat ini aku masih belum bisa memaafkanmu," lanjut Siska.
"Aku tahu kamu memang pasti akan sulit untuk memaafkan diriku. Aku mengerti tentang hal itu," ucap Bram.
"Baguslah jika kamu bisa mengerti hal itu. Kalau begitu aku harus pergi sekarang juga," ujar Siska.
"Tunggu, Siska!" cegah Bram.
"Ada apa lagi?" tanya Siska.