Saat ini Azam dan Isabel tengah terduduk di bangku yang terdapat di halaman belakang rumah mereka. Setelah tadi mereka membahas tentang rembulan, sekarang mereka memutuskan untuk menunggu rembulan di sana. Berharap rembulan akan tiba-tiba saja muncul.
Isabel bersandar di bahu Azam sembari mengelus dada bidang milik Azam. Entah mengapa malam ini suasananya begitu indah menurut mereka berdua. Mereka berdua berpikir bahwa malam ini adalah malam yang tepat untuk mereka berdua memadu kasih bersama. Saling bicara mengutarakan yang ada di dalam hati yang selama ini belum sempat mereka ungkapkan.
Tangan Azam sudah bertengger di pinggang Isabel. Sesekali Azam sering kali mengecup kening dan juga mencium rambut Isabel. Azam sudah merasa begitu candu dengan wangi di tubuh Isabel. Rasanya dia sudah tidak dapat lagi mengendalikan candunya tersebut.
"Isabel, bukankah malam ini terlihat begitu indah? Benar kan, Sayang?" ucap Azam.