Di luar rumah, Isabel yang ingin cerita kepada Kania, dia terus menahan-nahannya. Isabel tidak ingin Kania tahu dengan begitu mudah. Isabel ingin Kania sedikit berjuang. Isabel sengaja berpura-pura main ponsel saja, padahal Kania sudah sangat gregetan melihat Isabel yang sedari tadi hanya bermain ponsel saja. Padahal sebelumnya Isabel bilang dia akan ceritakan semuanya pada dirinya.
"Isabel, kamu nih, malah main ponsel mulu. Ayo dong, cepat cerita. Kamu mah bikin aku penasaran saja. Isabel! Ih, aku marah nih ya. Kamu ngeselin banget deh. Isabel!" ucap Kania yang berbicara dengan nada suara yang sedikit meninggi.
"Apa Sayang apa?" tanya Isabel sok polos, bersikap seolah tidak terjadi apapun.
"Katanya mau cerita. Cepat cerita, ih," paksa Kania yang sudah semakin dibuat tak sabaran oleh Isabel.
"Cerita apa?" tanya Isabel yang masih bersikap sok polos.
"Isabel! Beneran marah nih aku. Kamu mah gitu. Ga tahu ah, aku marah. Aku banting nih, sandalku ini," marah Kania.
