Cameli langsung melepas pelukannya dari Azam, dia mengusap tangannya yang memerah dan terdapat bekas kuku-kuku Azam.
"Mas Azam kok jahat banget, sih," keluh Cameli.
"Saya tidak akan bersikap seperti itu jika kamu bisa lebih sopan lagi dalam bersikap. Prilaku kamu tidak mencontohkan sebagai wanita baik-baik. Kamu lebih menyerupai seperti seorang wanita malam. Saya ingatkan sama kamu, jangan pernah mencoba untuk bersikap seperti tadi lagi kepada saya, dan jangan pernah untuk mendekati saya lagi. Jika tidak, saya tidak akan segan-segan untuk membuat kamu menyesal," tegas Azam.
"Loh, Mas, ada apa?" tanya Isabel yang tiba-tiba datang.
"Eh, Isabel, tidak ada apa-apa, Sayang. Hm ... kamu ternyata sudah bawakan sepatu dan juga tas, Mas. Jasnya juga ternyata sudah dibawakan. Ulu, beneran istri yang pengertian," puji Azam. Azam sengaja memuji Isabel didepan Cameli. Selain untuk memberikan pujian terhadap Isabel, dia juga ingin membuat Cameli tahu bahwa dirinya hanya mencintai Isabel saja.