Isabel terus mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Azam, tapi Azam tetap kekeh tak ingin melepasnya. Isabel menatap Azam lalu menggerakan bibirnya sebagai isyarat untuk Azam. Isabel seolah mengatakan 'turunkan aku, Mas Azam' namun Azam malah tersenyum dan mengedipkan matanya serta menaik turunkan alisnya. Isabel semakin dibuat frustasi oleh kelakuan Azam.
"Ekhm ..." dehem Ayah Bondan. Isabel menjadi semakin tak enak hati terhadap Ayah Bondan. Namun Azam tidak perduli akan hal itu.
"Isabel, kamu sakit, Nak?" tanya Bunda Arin kembali yang khawatir akan keadaan Isabel.
"Aku tidak kenapa-napa, Bun. Mas Azam saja yang bertingkah aneh," ungkap Isabel.
"Azam, turunkan Isabel, Nak. Lihat tuh, Isabel sepertinya tidak nyaman kamu gendong," titah Bunda Arin kepada Azam.
"Enggak, Bun. Isabel yang menginginkannya. Tadi saat dikamar Isabel memintaku untuk menggendongnya," bohong Azam.
"Bohong, Bun. Aku tidak ngomong gitu," ucap Isabel.
