Isabel memasuki kamarnya dengan penuh kesedihan. Begitu banyak beban fikiran yang Isabel rasakan. Isabel mendudukan bobot tubuhnya dilantai. Matanya sudah mulai memerah, bibirnya bergetar mencoba menahan tangis. Dia tidak ingin ada air mata yang ke luar lagi dari pelupuk matanya. Sudah terlalu banyak air mata yang keluar dan terbuang sia-sia.