"Asal Mas Ali tahu saja ya, Mas, aku begitu senang, Mas. Aku senang karena sebentar lagi aku akan dilamar oleh lelaki yang aku cintai," terang Alisa.
Lagi-lagi Ali dibuat tersentuh oleh ucapan Alisa. Untuk yang ke sekian kalinya Ali kembali merasa jatuh cinta kepada Alisa.
"Alisa, aku pun mencintaimu," aku Ali secara tiba-tiba saja.
"Ya terus? Aku harus apa? Haha," tawa Alisa.
"Tidak, kamu tidak perlu apa-apa. Cukup kamu membalas cintaku saja, itu sudah lebih dari cukup untukku," cicit Ali.
"Ya ampun, Mas, mana bisa aku membalas. Ketulusan cintamu harus aku balas dengan kekejaman gitu, Mas?" canda Alisa.
"Ga lucu kali, huh ... ga lucu, garing," celetuk Ali.
"Ya biarin aja sih, lagian kan aku juga ga ngelucu kok," ucap Alisa yang saat ini sudah mulai terpancing kekesalan karena ucapan Ali.
"Ciye ... marah, haha ... masa marah sih? Aku bercanda tahu," ujar Ali.
"Ga peduli, ga nanya, ga urus, ga penting," cicit Alisa.
