Setelah keluar dari klinik, Isabel pun segera saja menunggu supirnya di depan klinik. Setelah tadi sebelumnya ia menelepon supirnya terlebih dahulu.
Tidak lama kemudian, supirnya pun telah tiba di depannya. Supir Isabel tersebut langsung saja membukakan pintu mobil untuk Isabel.
"Silahkan masuk, Bu Isabel. Hati-hati, Bu," ucapnya.
"Mmm ... iya, Pak," sahut Isabel.
"Bu Isabel, sekarang kita akan pergi ke mana?" tanya supir itu.
"Antar saya ke penjara dulu, Pak. Setelah itu Bapak langsung pergi saja ke sekolah untuk menjemput anak-anak. Biar nanti saya pulangnya naik kendaraan umum saja," jelas Isabel.
"Tapi, Bu Isabel, Ibu kan sedang terluka. Saya khawatir kalau harus membiarkan Ibu naik kendaraan umum. Begini saja, Bu, biar nanti setelah saya jemput anak-anak dan mengantarnya pulang, saya langsung menjemput Bu Isabel kembali," terang supir tersebut.
"Ya sudah kalau begitu, terserah kamu saja," pasrah Isabel.
"Ok, Bu, siap," patuhnya.
