Siska begitu panik saat melihat surat dokter miliknya ternyata ada di tangan Isabel, dan saat ini surat itu telah terjatuh ke atas lantai. Belum ada yang menyadari sama sekali tentang surat tersebut kecuali Siska. Siska pun mulai memutar otak untuk mencari ide bagaimana caranya dia bisa mengambil surat tersebut tanpa sepengetahuan siapa pun.
Isabel merasa begitu kesal kepada Azam karena Azam langsung saja mengiyakan perintah Anin yang memintanya untuk menggeledah tubuh Siska. Azam hanya dapat tersenyum kaku saja. Dia mengakui bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Tapi Azam sungguh tidak sadar dengan hal itu. Azam berani seperti itu karena Azam sudah mengganggap Siska seperti adiknya sendiri. Tapi Azam lupa bahwa dirinya dan juga Siska tidak memiliki ikatan darah sama sekali. Azam hanya dapat menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali. Saat ini Azam benar-benar takut dengan tatapan mata Issbel. Isabel terlihat begitu marah padanya.
"Isabel," takut Azam.
