Kembali termenung,
Mengingat lagi arus yang tergerus,
Air yang terus mengalir bergulir dan bergilir,
Awan di langit yang saling mendekat dan berjarak,
Hanya tentang waktu saja semua itu akan berlalu, ada yang menunggu dengan sabar dan harap-harap cemas, yang berdoa pada tuhan agar setidaknya melambat barang sedikit, yang menerima segalanya dengan lapang dada, dan yang sekuat tenaga mengejar segalanya.
Bukankah pada akhirnya semua itu terlewati begitu saja bukan?
Yang menetap, melambat, berjalan dan mengejar,
Bukankah mereka sekarang dalam waktu yang sama, tak ada yang berbeda barang sedetik pun darinya,
Segala sayatan, goresan, yang hampir tak berbekas pun hilang seiring jam dinding berdentang, walau luka dalam ingatannya sulit hilang.
Lalu lalu yang telah berlalu pun tetap menjadi sesuatu, walau waktu mengerus semuanya namun histori itu tidak bergeming sedikitpun dari memori.
~Hidup tetalu singkat tanpa cerita yang kau buat,
segalanya akan terpetik baik atau buruknya, dan kuharap kau paham~