Chereads / Jendela kata dan kita / Chapter 40 - Rasa dan Waktu

Chapter 40 - Rasa dan Waktu

Malam,

" Cepat ceritakan tentang dia "

" Baik-baik tunggu sebentar" katanya sembari membenarkan posisi duduk lalu sejenak menatap kedua mata jernih dan tegas didepannya.

" Namun sebelum itu aku ingin bertanya padamu"

" Tanyakan semua pertanyaanmu lalu cepat ceritakan semuanya padaku" kata lelaki itu tak sabar

" Apa itu,ci...cinta? " tanyanya separuh ragu

" Segala perasaan yang tak bisa didefinisikan, tentang rindu dan kecemburuannya, tentang cemas dan ragu namun sejatinya ingin selalu membuat yang dicintainya bahagia, itu definisiku ayolah jangan memperpanjang waktu nin, cepat ceritakan tentang itu " lelaki itu menjawab tegas dan tetap saja tak sabar

" Iya iyaa, jadi dulu dia tanya itu ke aku "

" Ap..APAAAA " teriaknya kaget

" Itu artinya dia suka sama kamu, aku ngambek cemburuu " lelaki itu memalingkan wajahnya yang dibalas tawa nakal perempuan cantik berambut panjang.

" Makanya kan aku udah bilang jangan tanya dia, pasti kamu gak suka "

" Iya lah aku cemburu ternyata kamu menjadi harapan bagi selain aku, aku mau tidur " wajah cemberut lelaki itu memudar dan terlelap, meninggalkan perempuan disampingnya

Perempuan itu termenung, mengingat beberapa tahun kebelakang

Remaja dengan rok putih abu² itu tengah sibuk menahan kakinya agar tetap tegak ditengah upacara, lalu dengan sekejap matanya beradu pandang dengan lelaki tinggi didepannya yang sibuk menjadi pemimpin upacara ' sempurna ' kata itu meluncur begitu saja.

Dan hari pun berlalu, mata itu seringkali beradu pandang tanpa sapa sedikitpun hanya 'bertaut'.

Lalu lalu yang berlalu, remaja itu beranjak dewasa dan mulai memahami tentang beberapa hal yang selalu menjadi pertanyaannya dulu, masa abu² nya telah habis namun 'tatap' itu masih melekat dalam hatinya, perjuangan yang panjang, tentang cinta, bertarung dengan rasa, ragu dan cemas, takut dan terus bertanya-tanya, tentang mengikhlas kan segala tentangnya hingga waktu membalas semuanya, pemimpin upacara yang membuatnya resah dan gelisah itu telah berada disampingnya menjadi rumah dan tempat bersandar.

Aura Anindya_perempuan berambut panjang

~nm aku merindukanmu