"AUDREY! Ternyata dirimu! Sedang apa kamu di sini –dan ouch! Lihatlah… Kamu masih mengenakan pakaian yang kemarin?!"
Nada tinggi Mademoiselle Edeva sangat menggelegar. Tak sepantasnya Audrey takut kepada Mademoiselle Edeva. Karena dia juga manusia!
Namun, naluri dan hati kecil Audrey tak bisa berbohong. Dia takut kepada Mademoiselle Edeva!
Jari-jari Audrey gemetar. Audrey telah tertunduk sempurna, dia bahkan tak berani untuk melihat ke depan. Gadis itu mencoba untuk mengatur napas, supaya tidak terlalu takut kepada Mademoiselle Edeva.
Akan tetapi, hati dan otaknya itu berseberangan! Otaknya berkoar, tak usah takut! Sialnya, hatinya malah berkata sebaliknya! Seluruh anggota tubuhnya justru berkoordinasi menciptakan sebuah ketakutan.
"Apa yang kamu lakukan di sini dan mengenakan pakaian maid ini!" teriak Mademoiselle Edeva.
Suara Mademoiselle Edeva besar sekali. Bahkan membahana hingga ke lorong-lorong bawah tanah.