Selalu ada alasan di balik sesuatu. Tidak pernah suatu hal terjalin dengan sendirinya. Setiap gulir peristiwa terjadi saling terikat, beriringan, menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Begitu pula dengan apa yang dirasakan oleh Pangeran Rhysand. Manakala Pangeran Alfonso menendang perutnya, ia merasa akan mati. Nyeri yang membabi buta menyerang di rusuknya. Seolah itu menembus ulu hatinya.
Lelaki itu hanya bisa mengerang kesakitan, tak bisa melawan!
Pangeran Rhysand tahu, apabila dia melawan maka perpecahan kian terbuka lebar antara mereka berdua! Meletusnya amarah Pangeran Alfonso bukan hal yang baik untuk keselamatan Kerajaan Atalaric Bagian Utara. Lelaki itu bisa saja memberikan pengumuman baru yang jelas merugikan.
Dengan adanya alasan itu, Pangeran Rhysand memilih untuk menahan diri. 'Aku baik-baik saja, aku hanya perlu menahannya dan semuanya tak akan terluka.'
Hingga akhirnya, ia tak dapat merasakan apa-apa lagi, kecuali rasa sakit yang melanda.