Pangeran Alfonso mengiyakan. "Biarkan dia diantar oleh maidmu."
Seketika itu… Dea melirik ke arah Audrey. Kala itu, jarak Audrey dan Dea cukup jauh. Perempuan itu tak melihat Audrey dengan seksama.
"Ah? Dia maid Pangeran Rhysand?" tanya Dea kepada Pangeran Rhysand.
"Aku bisa mengantarkanmu." tukas Pangeran Rhysand. Bagaimana pun dia khawatir! Ia takut kalau identitas Audrey bisa terbongkar. Sebab tatkala pesta kemarin, Dea melihat Audrey dengan mata kepalanya sendiri.
Sialnya, Pangeran Cladius mengatakan Audrey itu rakyatnya!
Kalau identitas Audrey terbongkar, tentu bisa sangat gawat!
"Biarlah aku mengantarmu." desak Pangeran Rhysand.
Dea tertawa centil. "Kenapa? Pangeran tak perlu khawatir. Aku hanya akan ke kamar mandi. Dan itu tak akan lama."
Pangeran Rhysand menggigit bibirnya ketar-ketir. Yang dia khawatirkan bukanlah Dea, akan tetapi Audrey!