Pangeran Rhysand menjadi marah. Bagaimana tidak, ia tak dianggap sama sekali!
Tak heran, dia pun membuka suara setelah diam sekian lama. Namun sebelum Pangeran Rhysand dapat membuka suaranya, Raja Dominic lebih dulu berkata. "Baiklah. Saat ini sudah malam. Bukankah sebaiknya kita sudahi cukupkan pertemuan ini?"
Puteri Rebecca mendongak. Ia melirik jam besar yang terdapat di Ruang Pusat Kerajaan. Sudah nyaris pukul sebelas malam.
"Ah, ya. Aku harus kembali sekarang juga. Tentunya aku tak mau kalau tiba di Kerajaan Fermont sampai pagi nanti." putus Puteri Rebecca.
Gadis cantik jelita itu bangkit dari duduknya. Ia berpamitan kepada semua orang dengan santun dan kelembutan.
Raja Dominic tak henti-hentinya berbahagia, karena ia berhasil meluluhkan hati Puteri Rebecca untuk menikah dengan anaknya yang paling mengesalkan sepanjang sejarah.
Terlebih, Puteri Rebecca menyukai Rhysand!