Raja Rhysand mematung di tempatnya. Audrey terlihat terluka. Sungguh ingin rasanya Raja Rhysand memeluk tubuh ringkih nan rapuh itu. Seorang perempuan yang telah mau mengandung anaknya. Bersusah payah untuk mengandung anaknya. Namun, kenapa dirinya sangat jahat? Bahkan menciptakan air mata dalam pipi Audrey? Kenapa....?
Apakah dia layak untuk menjadi seorang Ayah?
Raja Rhysand berdiri dari tempatnya, dia mencoba untuk merengkuh tubub Audrey. Namun apa... Audrey sebaliknya. Audrey mundur sesaat. "Jangan berbuat apa pun."
"Jawab pertanyaanku."
"Apakah benar kalau Raja Rhysand mencintai Puteri Rebecca?"
"Kenapa kamu bertanya kepadaku begitu?"
"Kenapa kamu seolah-olah mengatakan kalau semua ini menjadi salahku?"
"Raja Rhysand..." Mata Audrey sudah hampir menangis. Audrey tidak suka dengan ucap manis Raja Rhysand yang menipunya. Dulu dulu, Raja Rhysand berkata kalau dirinya tidak akan menyentuh Audrey.