Tidak ada satupun orang di dunia yang mengerti perasaan orang lain. Teman, kerabat, bahkan saudara kembar sekali pun. Tidak ada yang bisa mengetahui rasa yang tengah hadir dalam hati orang lain. Kecuali, salah satu dari mereka mengungkapkannya.
Audrey memandang ke arah Pangeran Cladius. Situasi di sana sangat ringan. Kesedihan yang membelenggu hati Pangerab Cladius seakan beriak tanpa sisa. Dia sudah baik-baik saja.
Audrey ingin sekali bertanya kepada Pangeran Cladius apa yang telah mengganggu pikirab lelaki tersebut. Maka dari itu dengan polosnya Audrey bertanya. "Pangeran Cladius apakah terjadi sesuatu kepadamu?"
Lelaki lembut itu menggelengkan kepalanya.Suaranya syahdu dan terdengar mulia. "Aku tidak kenapa-kenapa. Kenapa kamu bertanya begitu kepadaku? Kenapa kamu malah balik bertanya kepadaku. Bukankah aku yang sedang bertanya kepadamu?"
"Tidak, Tuanku Pangeran. Aku hanya heran saja. Kenapa Pangeran Cladius tiba-tiba memintaku membuka topeng. Dan juga...
