Pangeran Rhysand semakin kelabakan, dia melirik ke arah Audrey, melihat wajah gadis itu …
Dan Pangeran Rhysand sangat takut kalau dia telah melukai hati dan perasaan Audrey karena membahas soal pertunangan yang kelak akan tergelar tepat di mata Audrey.
Dan ketika melihatnya, gadis itu pun memberikan ekspresi yang abstrak. Ekspresi antara rasa sedih, kalut, tetapi semuanya ditutup-tutupi oleh Audrey.
Dan di waktu itu, Pangeran Cladius merasakan kecanggungan yang terjadi. Dia buru-buru meralat kalimatnya. "Ah, kalau begitu … Aku bisa kembali saat Pangeran Alfonso dan Bangswan Dea menikah bukan?" tanyanya ringan.
"Aku bisa kembali lagi bertemu dengan kalian di sana." katanya, mencoba untuk mencairkan suasana yang sedikit membeku.
Seketika, Pangeran Rhysand kali ini benar-benar melemparkan bantalnya, mengeluarkan emosinya yang sempat tertunda tadinya. "Yang benar saja!" cetus Pangeran Rhysand.
Sontak, Pangeran Cladius pun tertawa. "Kamu berani kepadaku, hm?" ucap Pangeran Cladius.