Chereads / MENJEMPUT IMPIAN [18+] / Chapter 3 - 3.3

Chapter 3 - 3.3

bugh..

sebuah pukulan terdengar dari samping toilet, Melodi mengerutkan keningnya dan mencari asal suara tersebut

"buruan cuci sepatu gw" titah seseorang dengan suara bariton nya yang menggema di koridor

"b-baik"

"buruan! jangan bengong..mau gw habisin Lo disini?" ancam nya

melodi membuka pintu toilet dan melihat Dion yang sedang mencengkeram kuat kerah baju seragam seorang siswa

Dion menoleh saat melodi melihatnya intens

"ngapain Lo ngeliatin gw kayak gitu? mo bantuin nih anak hah? pergi sana" usir nya

melodi terdiam, kaki nya tak berkutik rasa nya seperti fikiran juga tubuh tidak singkron.

di sisi lain ingin sekali gadis itu berlari dan menghindari Dion, namun di sisi lain dia tidak tega melihat siswa tersebut yang hampir tersungkur karena ulah bar bar dari orang sok jagoan yang bernama Dion.

bugh

sebuah pukulan kembali melayang kedalam perut siswa bertubuh gemuk tersebut dan dia hanya mampu meringis menahan sakit. sedangkan yang lain cuma tertawa dan saling menatap

plak

tamparan keras mengenai pipi siswa tersebut, melihat hal itu melodi mencengkeram erat tangan nya

"kamu tuh ga ada kerjaan lain selain mukulin anak orang ya? sok jagoan banget si" geram Melodi yang sudah tidak tahan melihat pemandangan di hadapannya

Dion menarik sudut bibirnya dan menatap tajam kearah gadis yang masih berdiri di depan pintu toilet

"lu siapa berani-beraninya ngomong kayak gitu ke gue? udah bosen sekolah disini em.."

melodi memundurkan langkahnya saat Dion mulai mendekat sambil melipat kedua tangannya di dada

sedangkan siswa bertubuh gemuk itu langsung berlari dengan tubuh sempoyongan dan terhuyung, untuk menghindari amukan Dion lagi

Dion mendekatkan posisi tubuhnya di hadapan Melodi dan membuat gadis itu menelan saliva nya karena sedikit khawatir jika melodi lah yang akan jadi bulan bulanan selanjutnya

"lu tuh anak baru, jangan sok jadi pahlawan disini! dan lo ga kenal gimana gue ngabisin orang yang gue ga suka!" tunjuk Dion kearah jidat melodi

melodi memalingkan pandangannya sambil membetulkan posisi kaca mata nya, tangan yang sedikit bergetar

"kamu tuh ga lebih seperti kriminal tau ga! mentang-mentang sekolah ini punya kamu terus seenaknya jadi jagoan disini, kalo ga ada satu siswa pun yang sekolah disini..siapa yang akan bangkrut nantinya" balas Melodi

srekk

Melodi terhuyung saat Dion menjambak rambut melodi hingga gadis itu berontak minta di lepaskan sambil berkali kali memukul pergelangan tangan kekar Dion.

"anak baru tapi sok tau" geram Dion

melodi meringis memegang tangan Dion agar tidak semakin kencang menarik rambutnya

"sakit" ujar Melodi meringis

Dion tertawa kecil melihat wajah kesakitan gadis di hadapannya itu

"oke, karena Lo baru 3 hari disini..masih gue maafin tapi kalo besok Lo masih sok jadi pahlawan, gue bakalan habisin Lo sama kayak yang lain" ancam nya sambil berlalu meninggalkan melodi yang masih terlihat sedikit shock karena perlakuan Dion barusan

***

Melodi tertegun duduk bengong sambil menatap jendela kelas, menyadari hal itu Senja langsung menepuk bahunya pelan

"kenapa?"

melodi mendesah lemah

"kenapa sih" desak nya

melodi menenggelamkan wajahnya kedalam kedua tangannya yang berada di atas meja

"Mel.."

namun melodi seolah enggan menyahut

"ih kamu tuh aneh, dari tadi bengong mulu..aku tanya tapi ga jawab" gerutu senja dengan bibir maju kedepan

melodi menoleh sedikit

"aku tadi di ancam sama Dion, dia kenapa brengsek banget sih jadi orang. belagu mentang-mentang anak pemilik sekolah"

senja melotot dan membekap mulutnya

"Mel, please jangan macem-macem sama dia. bahaya tau ga"

melodi menarik nafas panjang "aku tadi liat dia bully anak kelas lain,"

senja menggenggam tangan melodi erat

"kamu jangan macem-macem sama dia ya, aku ga mau kamu kenapa-kenapa. karena dulu aku punya temen sebangku, dia anaknya cantik juga baik..tapi Dion manfaatin cinta nya dia dan kamu tau apa yang Dion lakuin? Dia jadiin temen aku sebagai taruhan balapan mobil dan ternyata dia kalah"

melodi membulatkan matanya, menyimak ucapan senja dengan dahi mengerut

"lalu?"

senja membuang nafas berat

"temen aku di paksa jadi teman tidur si pemenang balapan mobil tersebut. dasar cowo brengsek kurang ajar!"

"terus Dion nya diam aja?"

senja mengangguk

"setelah kejadian itu, temen aku ga masuk sekolah selama seminggu dan kabar terakhir yang aku tau ternyata dia meninggal bunuh diri"

Deg

jantung melodi berdetak lebih cepat mendengar penuturan tersebut, matanya pun terbelalak lebar

apakah dia akan mengalami hal yang sama jika dia berani melawan seorang Dion?

Tidak! melodi tidak ingin hal itu terjadi, dia tidak ingin kehidupannya berakhir dengan kematian karena depresi.

gadis itu menatap cakrawala sambil bergumam " habislah aku " pikir nya

***

terdengar bel istirahat setelah pelajaran matematika,

senja yang sudah merasakan perutnya bernyanyi lapar langsung menarik tangan Melodi kencang

"yuk ke kantin"

melodi tertawa kecil sambil merapihkan buku nya,

"yuk" sahutnya tak lama setelah dia memasukkan tas nya kedalam laci meja

seperti biasa, suasana kantin yang ramai juga penuh membuat senja dan Melodi terpaksa duduk di bangku paling belakang dekat pohon akasia

" pak Min, mana bakso saya" teriak Senja sedikit kencang karena memang suasana kantin yang sangat ramai

"iya neng, sebentar bapak anterin" terdengar sahutan dari dalam kedai

melodi yang sedang asik menyedot jus alpukat miliknya tiba-tiba tersentak kaget dan langsung berdiri saat baju nya basah karena tumpahan jus tersebut

"rasain lo" ucap Dion terbahak bahak

melodi kaget bukan main dan langsung menoleh kesal kearah pria berwajah blasteran itu

"sory ga sengaja, sini gue bantuin lap baju nya" ucap Dion sambil mengelap baju seragam Melodi dengan serbet bekas sambal

melodi memundurkan langkahnya takut

"Jangan, ga usah" ucapnya

Dion mendekatkan wajahnya ke arah melodi

"cewe muka culun kayak lo ternyata lucu juga kalo lagi begini"

melodi beringsut memundurkan langkahnya lagi

Dion menoleh kearah teman-temannya sambil mengedipkan mata memberi isyarat

"kayaknya ini anak perlu mandi, bawa.." titah pria tersebut sambil berjalan meninggalkan Melodi terlebih dahulu

dua pria serta tiga gadis menarik lengan melodi dan membuatnya hendak berontak

"m-mau kemana?" tanya Melodi ketakutan

"Mel..Melodi" cegah senja saat lima orang siswa membawa gadis itu dan menyeretnya

bugh

senja terhempas karena kalah banyak, gadis itu meringis membasuh lutut nya yang berdarah

"lepas!" teriak Melodi

lima siswa tersebut membawa melodi ke ruang latihan renang, terlihat dari kejauhan Dion tersenyum smirk sambil melipat kedua tangannya di dada

"lempar" titah Dion

byurrr

Melodi terlempar kedalam kolam dan membuat gadis tersebut basah kuyup, sementara lima siswa yang lain tertawa terbahak bahak dan pergi meninggalkan melodi di dalam kolam

Dion mendekat sambil mencengkram dagu melodi keras

"ini baru permulaan, jadi lo jangan macem-macem sama gue" ucapnya sambil pergi meninggalkan melodi yang menangis sesenggukan

"aku ga pernah punya salah sama kamu, tapi kenapa kamu lakuin ini sama aku?" teriak Melodi frustasi

Dion menghentikan langkahnya dan menoleh sesaat lalu berbalik kembali ke posisi nya semula

"itu karena lo sok tau, gue bebas lakuin apapun disini dan lo selalu aja ganggu kesenangan gue! sadar diri..lo tuh siapa" sahut Dion sambil menoyor kepala Melodi

melodi meneteskan air matanya dan tertunduk diam, sedangkan Dion segera beranjak dan meninggalkan gadis itu yang menangis seorang diri di ruang latihan renang.

dengan langkah gontai dan tubuh basah kuyup, melodi menangis sesenggukan sambil memeluk tubuh nya sendiri guna menutupi tubuh nya yang lepek karena air.

"ini sudah keterlaluan!" pekik melodi kemudian kembali menangis.

terlihat dari kejauhan, senja yang berlari menuju kearah sahabat nya yang menangis sesenggukan,

dengan cepat..senja memeluk tubuh mungil melodi dan membawa nya ke ruangan UKS

"ganti baju kamu dulu Mel" ucap senja lirih

melodi menatap senja dengan mata berair

"salah ku tuh apa ya nja, kok bisa sih ada cowok Setega itu sama perempuan..kayak banci tau ga" Isak melodi sambil mengusap air mata nya

senja menepuk - nepuk bahu melodi guna memenangkan perasaan sahabat baru nya itu.

"ya udah, kita keringkan tubuh lo dulu setelah itu gue antar Lo pulang" ucap senja sambil membopong tubuh Melodi ke ruangan UKS.