pagi ini Melodi melangkahkan kakinya ragu-ragu, tatapan matanya mengedar mencari sosok pria yang kemarin membuat nya hampir tenggelam.
namun koridor yang kosong membuat gadis itu mengernyit heran
"kemana perginya para perusuh itu?" batin Mel
dengan perasaan sedikit lega, gadis itu berjalan sambil tersenyum tipis..ini kali pertama baginya menikmati pagi tanpa adanya pembullyan yang dia terima
namun mata Mel seketika memicing heran saat seorang pria tinggi berambut kecoklatan serta mata yang berwarna biru berlian melewati nya tanpa berkata apa-apa
bukankah itu suatu keanehan? ataukah sebuah trik baru? batin Mel
Melodi langsung menoleh sambil mengernyitkan keningnya sesaat kemudian kembali melangkah dengan memanyunkan bibirnya
"kenapa lo" tanya Senja yang tak sengaja berpapasan dengan nya di depan pintu
Melodi melongo bengong
"hei" desak Senja
Melodi kelagapan kaget
"a-aku ketemu sama Kak Dion tapi dia hari ini berbeda" ujar Mel
senja ikut mengerutkan keningnya
"maksudnya?"
"ya..itu, kayak biasa aja gitu. dia berpapasan sama aku tapi ga ngusilin aku dan itu menurut ku aneh, apa dia salah minum obat atau memang sudah tobat?" pikir Mel
senja tertawa geli mendengar ucapan sahabatnya barusan
"mana ada di kamusnya Dion itu tobat" kekeh Senja
Melodi masuk kedalam kelas sambil menaikkan bahu nya tanda tak mengerti dan di ikuti Senja dari belakang.
***
jam pelajaran berjalan dengan suasana hening para siswa di kelas, tampak dari sudut jendela, Dion mengintip memperhatikan sosok Melodi dari belakang
"gimana? ga jelek-jelek banget kan tuh anak?" bisik Restu
Dion menyunggingkan sudut bibirnya
"kalo ga pake kacamata sebenarnya lumayan cuma dia terlalu katrok jadi nya ilfil gue" sahut Dion
"Lo pikirin mobil gue aja" ledek temannya yang lain
Dion sontak menoleh
"gue akan dapatin mobil itu juga cewe katrok itu" decih nya sinis
"bentar lagi istirahat, saatnya memulai aksi" tambah Dion lagi sambil pergi berlalu
**
setelah bel berbunyi, semua anak-anak siswa sekolah sibuk mencari makanan pengisi perut yang keroncongan, begitupun dengan melodi, gadis lugu juga manis itu berdiri paling depan di gerobak mie ayam
"mas min, seperti biasa ya dua mangkuk..aku duduk di bangku paling belakang" ucapnya sambil menunjuk kearah senja
pria paruh baya itu mengangguk sambil tersenyum
melodi menyeruput es teh di tangan nya sambil berjalan kearah bangku kayu
namun..bugh
"AW" pekik nya
melodi menatap pria bermata biru itu ketakutan, namun tidak bagi Dion..pria itu hanya berdiri tanpa berkata sepatah kata pun
gadis berkaca mata itu segera bangkit dan menepuk nepuk rok sekolah nya
"maaf kak" ucapnya terbata-bata
apakah ada balasan atas kejadian ini nantinya? ataukah Mel akan merasakan pemukulan seperti waktu itu.. bahkan dirinya hampir tenggelam di kolam renang?
Mel menundukkan kepalanya, berharap cemas akan apa yang akan di terima nya nanti
gadis tersebut meremas ujung rok sekolah nya sambil mengerutkan keningnya takut
"maaf" suara bariton yang khas membuat melodi mendongak heran
Maaf?
apa ini? apakah melodi bermimpi ataukah ada angin topan yang barusan saja lewat?
tidak, ini bukan Dion..dia tidak akan pernah mengucapkan kata maaf.
tapi..itu adalah suaranya
Mel mencoba menepuk pipinya karena heran dan sontak membuat pria di hadapannya tertawa kecil
"kenapa?" tanyanya
Mel menatap dengan tatapan heran, gadis yang tinggi nya hanya sebahu Dion itu berkedip-kedip bingung
"k-kak, maaf aku ga sengaja" ucap Mel
Dion terkekeh
"aku yang nabrak kamu kok, aku yang harusnya minta maaf sama kamu"
Deg
ini gila, benar benar gila..
Melodi hampir ternganga bingung,
seseorang.. tolong tampar aku. batin nya
"kenapa sih, kayaknya aneh banget liat gue kayak begini? ada yang salah" tanya Dion
melodi menelan saliva nya
"nggak kak, cuma kan biasanya.." ucapan nya terhenti sejenak
Dion tertawa kecil
"Lo takut sama gue? tenang aja..gue ga akan ganggu Lo lagi suwer" ucapnya sambil terkekeh
melodi membelalakkan matanya sempurna
"serius? ini serius kak"
"iya serius, bosen gue ganggu Lo mulu" sahut Dion santai
melodi memanyunkan bibirnya
"Lo tenang aja, gue bentar lagi lulus..pengen fokus sama ujian jadi gue ga akan bully anak-anak di sini, sekaligus gue bakalan minta maaf sama mereka sebelum gue lulus dari sini"
what!
minta maaf, seriuskah pria ini? seorang Dion minta maaf..pasti ini orang salah minum obat.
melodi mencoba menyunggingkan senyumnya sedikit dan melangkahkan kakinya untuk menuju bangku di mana senja sedang menunggunya
srettt
Dion menggenggam pergelangan tangan Melodi dan membuat gadis itu terbelalak lebar
"nama Lo Melodi kan"
melodi yang terlihat masih heran hanya mengangguk saja
"Lo orang pertama yang gue harap memberi maaf karena kelakuan gue yang dulu"
"ma-maksudnya?"___mel
"kejadian pemukulan di koridor sama di kolam, gue minta maaf" ucap Dion pelan
melodi menatap wajah sendu milik Dion, gadis itu terharu karena perubahan sikap tersebut, ada terbesit perasaan senang karena setelah ini dia akan terbebas dari bentuk pembullyan apapun.
melodi masih menatap heran pria berwajah indo tersebut, dengan bibir bergetar gadis itu berucap
"iya kak, aku maafin" sahutnya pelan
Dion segera pergi meninggalkan area kantin setelah es jus pesanannya sudah selesai di buat
sedangkan melodi, kembali ke bangku di mana senja sedang menunggu nya
"ada apa lagi? tadi gue liat Lo sama kak Dion berhadapan..apa dia ngancem Lo lagi?"
melodi menggeleng cepat
"nggak"
"terus" desak Senja
melodi menatap heran wajah senja
"kamu tau, tadi dia minta maaf sama aku"
"apa!" senja terbelalak seketika, bahkan hampir menumpahkan es teh di tangan nya
"hooh, aku juga bingung kok tiba-tiba" pikir Melodi
senja mendekatkan wajahnya ke arah Melodi
"hati-hati Mel, aku takut kamu di apa apain sama dia" bisik nya
melodi mengerutkan keningnya sambil menatap heran wajah senja
"tapi aku liat tadi dia serius nja, wajahnya itu berubah jadi lebih ramah" balas nya
senja menggeleng cepat
"tapi tetep aja kamu harus hati-hati, aku tuh khawatir karena kak Dion bisa berubah dengan cepat, pasti ada apa-apa nya tuh"
melodi memundurkan tubuhnya dan duduk dengan benar di bangku
"ck.. jangan berfikir negatif dulu, siapa tau dia serius..kan kamu tau sebentar lagi kelulusan kelas tiga, mungkin dia pengen berubah" sahut melodi enteng
senja menatap pohon dengan perasaan heran
"tapi tetep aja kita kudu waspada.. padahal ya Mel, kalo dia bersikap baik sama orang..itu tuh sempurna banget. muka nya ganteng, orang nya tinggi, matanya biru, ada lesung pipi dah gitu dia jago di bidang atletik.. pokoknya keren banget"
melodi menyimak ucapan senja sambil mengangguk
"semoga saja dia benar-benar berubah..kita tunggu momen dia mengucapkan maaf sama semua siswa yang pernah dia bully" gumam melodi pelan dan di ikuti anggukan kepala dari sahabat nya.