Indri menatap kedua pria dengan wajah yang mirip satu dengan yang lain, duduk di depannya sementara dua temannya sudah diusir oleh Pelita.
"Kalian siapa?" Kata itu kembali keluar dari mulut indri. Tiba-tiba dengan iseng Pelita mencolek wajah Indri.
"Wahhh tebal amat mba dempulnya," Pelita yang iseng menunjukan bedak yang menempel di ujung jarinya. Indri hanya bisa melotot kesal.
"Aku sebenarnya tidak akan marah jika kau menolak menemuiku, tidak perlu kau menyuruh orang lain untuk menjadi dirimu, apalagi menyuruh orang dengan otak satu garis untuk menggantikanmu, lagi pula, kalau kau menemuiku belum tentu aku akan suka denganmu. Melihat cara berdandan dan barang yang kau pakai saja palsu, kau jelas bukan perempuan satu kelas denganku," perkataan talak yang keluar dari mulut Reno membuat Indri terlihat kesal.