Raflina jengkel karena Pria jepang itu yang menyuekinya. Ini memang adalah suatu hal yang sangat menawan sekali untuk dilihat. Diam-diam dia memperhatian pria itu yang terlihat tampan dan perkasa. Namun, buru-buru, dia menghapus bayangan indah itu. Dia tahu kalau semuanya memang akan sangat menawan sekali untuk dilihat. Tetapi dia harus mengenyahkan pikirannya. Memuja pria jepang tidak ada di dalam kamusnya.
Di pasar, entah kenapa tanpa tidak sadar ternyata Raflina begitu sangat menawan sekali untuk tahu mengenai segala hal yang ternyata bukan tanpa permisi mengenai segalanya dengan cara yang tentu lebih bagus dari semua ini. Yang tidak banyak orang tahu kalau semua ini tidak bisa dianggap lebih enteng karena dia yang ternyata justru malah mengikuti pria itu. Meskipun hatinya menolak keras, tetapi dia tahu kalau semua ini memang tidak sesuai dengan ekspektasinya.